Saat bertugas sebagai sopir…, diajak sama si bos ke tukang jahit di sebuah gang. Sebuah gang yang sebenarnya pernah kulewati, tapi sudah duluuuuuu banget! Mungkin zaman-zaman SMP gitu. Zaman di mana by sikil (alias jalan kaki) sangat ngetrend. Berbekal kamera ponsel, inilah memori di dalam gang kelinci =D
Sebuah gang utama, cukup untuk dua buah becak masuk bersamaan. Gang yang padat rumah penduduk di sekitarnya. Gang yang di kabel listriknya tersangkut sebuah layangan biru muda. Xixi…
Sebuah gang yang saluran airnya berisi bungkus jajanan anak-anak.
Lihat, becak yang sedang lewat itu… -->
Motor matic juga ada…
Anak-anak SD yang baru pulang sekolah…
Tukang bakso pun melintas…
Gang kelinci, meski sempit, namun padat penduduk. Makin banyak penduduk, makin banyak konsumen. Pedagang pun berdatangan silih berganti.
Anak-anak SD yang baru pulang sekolah…
Dua lagi!!
Gang utama bercabang-cabang ke kanan-kiri membentuk gang yang lebih kecil lagi. Cukup sempit untuk dua sepeda melaju bersama.


Uniknya di gang ini, ada plang merah yang eye catchy. Plang warning untuk orang asing, bisa dibaca sendiri di gambar berikut:
Kalau saya simpulkan sih, intinya dilarang bertamu mulai pukul 18.00 s/d 06.00. Tamu itu kan ya orang asing. Terus kalau tiba-tiba tersasar kesana, atau orang yang sedang cari alamat rumah, atau ke tukang jahit seperti bos saya pada malam hari… apa kena sanksi seperti yang tertulis di plang itu ya?? Lagian gak asik juga kalau malam-malam gak ada tukang bakso atau penjual makanan lain yang lewat. (>_<) khuhuhu…
Tulisan “HARAP TURUN dan MATIKAN MESIN” nyatanya juga tidak dipatuhi. Buktinya pengendara matic itu asik saja mengendarai motornya seperti di jalanan biasa. Kalau begini, untuk apa juga plang merah itu dipasang?? Huhuw… contoh peraturan yang dibuat untuk dilanggar rupanya.
(-_-) wew…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar